assignment: TUGAS KASUS AUDIT PENGENDALIAN INTERNAL DAN PENILAIAN RISIKO
Anggota Kelompok Akuntansi A:
1.
Lita Pradyta (15809134004)
2.
Idha Ayu Kusuma
W (15809134012)
3.
Entri Dwi
Lestari (15809134016)
4.
Risqi Wulandari
SJ (15809134028)
TUGAS KASUS AUDIT PENGENDALIAN INTERNAL
DAN PENILAIAN
RISIKO
1)
a. Review
Pengendalian Internal Pada Instalasi Farmasi RS Sehat Bregas
Pengendalian internal dibagi kedalam beberapa komponen yang menyediakan suatu kerangka yang
bermanfaat bagi auditor untuk mempertimbangkan bagaimana pengendalian internal
pada instalasi farmasi di RS Sehat Bregas. Kelompok kami akan meriview komponen
ini secara komprehensif untuk mengetahui pengendalian internal yang ada di RS
tersebut.
1.
Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian yang terdapat
didalam RS Sehat Bregas ditentukan oleh tata kelola dan manajemen pihak RS
serta sikap dan kesadaran para personelnya untuk bersama-sama mencapai tujuan
organisasinya. RS Sehat Bregas memilik fungsi-fungsi antara lain: poliklinik
atau instalasi rawat jalan (umum, obsgyn/kandungan, anak,
gigi), instalasi rawat inap, IGD, farmasi, rekam medis, dapur dan gizi,
personalia, dan keuangan. Pada fungsi farmasi sendiri terdiri dari 3 fungsi
pokok, yaitu: pengadaan barang, penyimpanan dan penyerahn obat.
Unsur-unsur lingkungan pengendalian pada RS Sehat
Bregas dijabarkan sebagai berikut:
Didalam RS Sehat Bregas telah terjalin
komunikasi yang cukup baik diantara fungsi-fungsi yang dibuat, sebagai contoh pada
bagian pengadaan akan menyerahkan daftar pengadaan barang yang telah
diotorisasi ke bagian pembelian. Kemudian bagian penyimpanan akan mengontrol
keluar masuknya barang (obat dan alat kesehatan) dan akan mengeluarkan barang
untuk diserahkan ke bagian penyerahan obat atau alat kesehatan.
Manajemen telah mempertimbangkan tingkat
kompetensi untuk masing-masing fungsi sehingga kemampuan yang dimiliki sesuai
dengan desk job-nya. Oleh karena itu,
komitmen terhadap kompetensi telah dilakukan oleh manajemen RS Sehat Bregas.
Setiap fungsi yang terdapat di RS Sehat
Bregas memiliki kepala bagian sebagai pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola. Sebagai contoh staf logistik dari pengadaan menyerahkan laporan kepada
kepala bagian instalasi farmasi. Hal ini, sebagai salah satu bentuk inspeksi
yang dilakukan oleh pihak yang bertanggung jawab atas aktivitas berlangsung.
2.
Aktivitas pengendalian
Aktivitas pengendalian yang terdapat
dalam RS Sehat Bregas meliputi kebijakan dan prosedur yang membantu dalam
memastikan bahwa tindakan yang diperlukan telah tepat untuk menghadapi risiko
yang muncul. Berikut ini adalah aktivitas pengendalian yang dapat
diidentifikasi dari RS Sehat Bregas :
a.
Penelaahan
kinerja.Aktivitas ini mencakup penelaahan dan analisis kinerja pada RS Sehat
Bregas, apakah kinerja aktual sama dengan laporan yang disajikan. Sebagai
contoh, dilakukan pengecekan daftar barang yang dibuat oleh fungsi pengadaan apakah
sama dengan jumlah barang yang ada di gudang. Selanjutnya, staf pemasaran akan
membeli obat atau alat kesehatan sesuai dengan apa yang ada pada daftar
pengadaan barang yang sebelumnya telah diserahkan oleh fungsi pengadaan.
Selain itu, fungsi penyerahan
obat atau alat kesehatan memiliki kewenangan untuk memberikan informasi lengkap
mengenai obat yang dikonsumsi oleh pasien untuk menghindari terjadinya
kesalahan dalam memberikan pelayanan.
b.
Pengendalian
fisik. Aset yang dimiliki oleh RS berupa obat dan alat kesehatan diamankan
didalam gudang penyimpanan. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau
pencurian aset, keluar masuknya barang dicatat dan diotorisasi bersama dengan
bagian penyimpanan. Kemudian secara periodik dilakukan perhitungan dan
pembandingan jumlah barang yang tercantum dengan jumlah barang yang ada dalam
gudang. Fungsi
pengadaan barang akan memisahkan antara jenis obat stop moving dengan fast
moving sebagai pengendalian terhadap kualitas obat itu sendiri.
c.
Pemisahan tugas.
RS Sehat Bregas ini telah melakukan pembagian tugas kedalam beberapa fungsi.
Pembagian tugas ini dimaksudkan untuk mengurangi peluang kemungkinan individu
untuk melakukan kecurangan maupun kesalahan. Meskipun dilakukan pemisahan
tugas, fungsi tersebut tidak dapat melakukan tugasnya sendiri melainkan tetap
memerlukan komunikasi dengan fungsi yang lain.
Namun, pada fungsi penyerahan
obat atau alat kesehatan tidak adanya pemisahan tugas antara staf yang meracik
obat khusus dengan staf yang menyerahkan obat generik atau paten. Seharusnya
pemisahan antara kedua tugas tersebut dilakukan untuk menghemat waktu dalam
melayani pasien, sehingga pasien tidak menunggu terlalu lama.
b.
Potensi Masalah yang Muncul
Analisis potensi masalah yang muncul pada RS Sehat Bregas
berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh fungsi farmasi, antara lain:
1. Fungsi Pengadaan Barang
Pada fungsi pengadaan barang terdapat potensi masalah yang
muncul mengenai terjadinya keterlambatan penyampaian laporan mengenai obat dan
alat kesehatan dari fungsi penyimpanan kepada fungsi pengadaan barang apabila
tidak segera disampaikan. Dapat dimisalkan ada jenis obat A yang persediaannya
telah habis, maka fungsi pengadaan barang akan mengalami kesulitan dalam
melakukan pengadaan barang secara tepat waktu, karena keterlambatan penyampaian
laporan dari fungsi penyimpanan.
2. Fungsi Penyimpanan
Pihak yang diberikan otorisasi pada fungsi penyimpanan memiliki
risiko dalam hal menyimpan dan mencatat keluar masuknya obat dan alat
kesehatan. Seperti, kelalaian mengenai tanggal kadaluwarsa obat atau adanya
alat kesehatan yang cacat.
3. Fungsi Penyerahan Obat atau Alat Kesehatan
Pada fungsi ini muncul masalah adanya stop moving terutama untuk obat generik. Hal ini dapat
mengakibatkan penumpukan persediaan sampai obat generik mengalami kadaluwarsa
karena rendahnya perputaran persediaan pada obat generik.
Tingkat ketelitian yang kurang
dapat menimbulkan komplain dari pasien dan menurunkan citra RS Sehat Bregas.
Seperti, tertukarnya penyerahan jenis obat yang diberikan kepada pasien.
2) IDENTIFIKASI KECURANGAN YANG MUNGKIN TERJADI PADA INSTALASI
FARMASI RS SEHAT BREGAS.
Berdasarkan fungsi-fungsi yang
terdapat pada instalasi farmasi dapat diidentifikasi mengenai kecurangan yang
mungin terjadi, yaitu:
1. Fungsi Pengadaan Barang
Pada fungi pengadaan barang dan fungsi penyimpanan dapat
melakukan kerjasama untuk memanipulasi jumlah obat dan alat kesehatan, karena
barang tersebut dapat dijual diluar RS tersebut. Selain itu fungsi pengadaan barang dapat
melakukan kecurangan mengenai pembelian kualitas obat dan alat kesehatan yang
tidak sesuai dengan permintaan.
2. Fungsi Penyimpanan
Bagian penyimpanan melakukan pencatatan keluar masuk obat dan
alat kesehatan sendiri, sehingga memungkinkan terjadi kecurangan untuk
memanipulasi jumlah obat dan alat kesehatan.
3. Fungsi Penyerahan Obat atau Alat Kesehatan
Tingginya tingkat komplain
konsumen terhadap pelayanan pada fungsi penyerahan barang dapat menyebabkan
pasien enggan untuk kembali berobat ke RS Sehart Bregas, sehingga dapat
menurunkan pemasukan keuangan, hal tersebut dapat menyebabkan kemungkinan
terjadinya kecurangan oleh manajemen untuk memanipulasi laba pada laporan
keuangan agar tetap terlihat baik.
Setelah
meriview aspek pengendalian internal yang ada di RS Sehat Bregas kelompok kami
menyimpulkan bahwa pengendalian internal yang ada sudah cukup efektif. Hal ini
dapat dilihat dari sudah adanya pemisahan tugas antar fungsi dan adanya bentuk
pertanggungjawaban berupa laporan dari setiap fungsi ke pihak tata kelola yang
bertanggungjawab, selain itu juga dilakukannya pemantauan oleh pihak manajemen
terhadapaktivitas yang ada di RSmeskipun tidak secara langsung.
Komentar
Posting Komentar