assignment: CRITICAL REVIEW PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Inggrid Christina dan Yaterina Widi Nugrahanti)



CRITICAL REVIEW
PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA
(Inggrid Christina dan Yaterina Widi Nugrahanti)




Disusun oleh:
Lita Pradyta              15809134004



PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2017


A.    Judul
Nama jurnal     : Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Judul jurnal     : Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba
Volume           : 16
Nomor             : 1
Halaman          : 52-62
Tahun              : Mei 2014
Penulis             : Inggrid Christiani dan Yaterina Widi Nugrahanti

B.     Latar belakang
Laba yang ada dalam perusahaan menjadi tolak ukur kinerja perusahaan, apakah perusahan itu baik atau buruk. Kinerja perusahaan tersebut dilihat dari seberapa besar laba yang dihasilkan dalam kinerja perusahaan dalam periode tahun yang dilaksanakan. Kinerja manajemen sangat dituntut untuk memaksimalkan laba yang ada agar para investor tertarik pada perusahaan. Hal ini tentu saja menjadi target rekayasa yang akan dilakukan manajemen untuk membuat laporan keuangan menjadi cantik dengan memaksimalkan laba. Tetapi rekayasa ini seringkali mengalami ketidakseimbangan antara informasi manajemen dengan para pemegang saham. Pengauditan adalah suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan informasi yang terdapat antara manajer dan para pemegang saham dengan menggunakan pihak luar untuk memberikan pengesahan terhadap laporan keuangan. Kasus yang menyatakan adanya penggelembungan laba pada laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh KAP dengan standar audit yang berlaku, tetapi gagal mendeteksi suatu kecurangan yang ada. KAP tersebut juga tidak terbukti membantu manajemen melakukan kecurangan. Dalam hal ini KAP harus membangun nama baik kembali agar dapat dipercaya para pemakai laporan keuangan. Di Indonesia, kasus manajemen laba sangat tinggi yang menyebabkan perlindungan investor yang masih sangat lemah sehingga praktek manajemen laba semakin meningkat.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh kualitas audit terhadap manajemen laba. Kualitas audit ini dilihat dari ukuran KAP dan spesialisasi industri auditor. Dalam penelitian ini auditor bertindak sebagai pihak ketiga yang akan bertindak sebagai pemecah masalah manajemen laba. Penelitian ini menggunakan empat variabel kontrol yaitu, arus kas operasi, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, dan laverage.

C.     Masalah penelitian
Bagaimana pengaruh kualitas audit terhadap manajemen laba?

D.    Kajian teori
Pada praktek manajemen laba ini dapat dijelaskan dengan teori agensi yang disebabkan adanya asimetri informasi yang merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan informasi antara manajemen dan pemegang saham. Hal ini disebabkan karena pihak manajemen atau manajer memilki lebih banyakn informasi laporan keuangan daripada pemegang saham karena manajer sebagai pengelola perusahaan. Dalam kasus ini dapat terjadi konflik anatar manajer dan pemegang saham dalam hal informasi yang dihasilkan. Dalam kondisi seperti ini dibutuhkan auditor sebgai pihak ketiga yang berperan mengontrool dan mengawasi kinerja agen agar sesuai dengan paturan yang berlaku. Adanya praktek manajemen laba yang tidak diharapkan ini merupakan upaya manajemen untuk mengelola laporan keuangan lebih cantik dan mengelabihi stakeholder yang ingin mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan. Ada tiga motivasi yang mendorong seorang manajer melakukan manajemen laba, yaitu bonus plan hypothesis, debt covenant hyphotesis, dan political cost hypothesis (Watts dan Zimmerman 1990). Bonus plan hypothesis merupakan perjanjian antara pemilik perusahaan dengan manajer yang akan memberikan bonus jika kinerja perusahaan mencapai jumlah tertentu. Bonus itulah yang menjadi alasan manajer melakukan manajemen laba. Untuk debt covenant hypothesis merupakan perjanjian hutang yang dikelola manajer untk mengatur laba agar kewajiban hutang perusahaan dapat dikendalikan. Selanjutnya menurut political cost hypothesis, manajemen laba disebabkan karena adanya regulasi dari pemerintah seperti adanya laba yang besar maka akan membayar pajak yang besar juga begitu juga sebaliknya.
Kualitas audit yang akan menjadi penengah kasus ini juga harus menunjukan profesionalitas yang tinggi. DeAngelo (1981) mendefinisikan kualitas audit sebagai profitabilitas gabungan untuk mendeteksi dan melaporkan kesalahan yang material dalam laporan keuangan. Kualitas audit dipandang sebgai kemampuan untuk memepertinggi kualitas laporan keuangan perusahaan. Kualitas audit diproksikan dengan dua variabel yaitu ukuran KAP (KAP the big-4 dan KAP non the big-4) dan spesialisasi industri auditor (Ggerayli et al. 2011).
Hipotesis yang digunakan yaitu, H1: Ukuran KAP Berpengaruh Negatif Terhadap Manajemen Laba dan H2: Spesialis Industri Auditor berpengaruh negatif terhadapManajemn Laba. Kualitas audit dapat dilihat dari ukuran KAP yang melakukan audit, dalam hal ini KAP besar (big-4 accounting firms) dipersepsikan akan melakukan audit yang lebih berkualitas dibandingkan dengan KAP kecil (non big-4 accounting firms) karena KAP besar memiliki lebih banyak sumber daya dan lebih banyak klien. Craswell et al. (1995) mengatakan bahwa KAP big-6 menyediakan lebih banyak sumber daya manusia dan pengembangan ke dalam industri tertentu. Semakin tinggi kualitas audit yang menggunkan ukuran KAP (KAP The Big-4) maka semakin rendah manajemen laba yang terjadi di perusahaan tersebut. Tetapi pada penelitian Geraly et al. (2011) seluruh perusahaan non keuangan di Iran tahun 2004 juga menemukan ukuran KAP berhubungan negatif dengan manajemen laba. Dari penelitian tersebut dirumuskan hipotesis 1. Untuk hipotesis 2, tentang Spesialis Industri Auditor dan Manajemen Laba, kasus ini lebih memiliki pemahaman yang lebih banyak tentang karakteristik industri. Tetapi berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

E.     Metode penelitian
1.      Populasi dan sampel
Metode penelitian ini menggunakan populasi yaitu perusahaan publik yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-1011. Untuk sampel penelitian menggunakan empat sampel yang terdiri dari; (1) Perusahaan publik terdaftar BEI tahun 2010-2011 yang tidak terregulasi, (2) Sampel industri yang digunakan adalah industri yang minimal memiliki 30 perusahaan, (3) Perusahaan menerbitkan laporan keunagan yang telah diaudit untuk periode yang berakhir 31 Desember, (4) data-data mengenai variabel penelitian yang akan diteliti tersedia lengkap dalam laporan keuangan tahunan perusahaan yang diterbitkan pada tahun 2010-2011.
2.      Jenis dan sumber data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, data sekunder yang dibutuhkan adlah laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit pada tahun2010-2011 pada BEI.


3.      Variabel penelitian
a.       Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah manajemen laba yang diukur dengan discretionary accruals dan non-discretionary accruals. Perhitungan tingkat akrual yang tidak normal diawali dengan perhitungan total accruals.
Total accruals (TAC)t = (NIt – CFFOt)
TACt         = total accruals pada periode tahun t
NIt = net income pada periode tahun t
CFFOt       = cash flow from operation pada periode tahun t
Pada perhitungan Nondiscretionary Accruals, total accruals diasumsikan sama dengan total accruals yang nondiscretionary pada periode t-1 (NDAt = TACt-1). Setelah menghitung NDAt maka dapat dihitung besarnya DAt = (TACt-NDAt) /TAt
b.      Variabel bebas
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas audit yang diukur dengan ukuran KAP (KAP the big-4 dan KAP non the big-4) dan spesialis industri auditor. Auditor dikatakan spesialis jika auditor mengaudit 15% dari total perusahaan yang ada dalam industri tersebut. Pengukuran variabel ini menggunakan variabel dummy, nilai 1 jika perusahaan diaudit oleh spesialisasi industri auditor, dan 0 jika lainnya.
c.       Variabel kontrol
Variabel kontrol yang digunakan adalah (1) ukuran perusahaan, variabel ini diukur menggunakan logaritma natural dari total aset perusahaan. (2) Laverage, merupakan perbandingan antara total utang dan total aset yang menunjukan beberapa bagian aset yang digunakan untuk menjamin utang, dihitung dengan . (3) Operating Cash Flow Ratio, arus kas dari aktivitas operasi dibagi dengan total aset. (4) Growth Prospect, diukur menggunakan perbandingan antara market Value/book value equity.
4.      Tehnik analisis
a.       Uji asumsi klasik
Pengujian ini ditujukan untuk menentukan ketepatan model yang meliputi uji normalitas, multikolinearitas, heterokedanitas, dan autokolerasi.


b.      Uji hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunkan analisis regresi berganda. Hipotesis H1 dan hipotesis H2 akan diuji dengan metode empiris.

F.      Hasil penelitian
Ukuran KAP dan Manajemen Laba
Dari tabel 5 hasil penelitian pengujian hipotesis, ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Pada hasil pengujian ini menyatakan bahwa KAP Big-4 belum mampu membatasi praktek manajemen laba. Kualitas audit dengan ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, tetapi kualitas audit dengan ukuran KAP big-4 dapat mengurangi gangguan yang ada di dalam dan dapat meningkatkan kredibilitas laporan keuangan yang lebih handal. Hal ini berarti hipotesis pertama ditolak, ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
Spesialisasi Industri Auditor dan Manajemen Laba
Hasil pengujian hipotesis kedua ini menunjukan bahwa spesialisasi industri auditor berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Spesialisasi industri auditor memiliki pemahaman yang lebih baik tentang karakteristik industri, lebih patuh terhadap standar auditing, memahami resiko dan masalah tdalam industri yang diaudit. Hal ini berarti hipotesis kedua diterima.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Laverage, Rasio Arus Kas Operasi dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Manajemen Laba
Dalam penelitian sampel yan dilakukan, mendapatkan hasil sebagai berikut: (1) ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, (2) laverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba dikarenakan perusahaan tidak tergantun pada manajemen laba untuk keamanan hutang, (3) arus kas operasi berpengaruh negatif terhadap manajemen laba, arus kas operasi mencerminkan kemampuan riil perusahaan dalam menghasilkan dana,  (4) pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap manajemen laba.
Dari hasil yang telah dijabarkan dapat disimpulkah bahwa,  kualitas audit yang diproksikan dengan ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap manajemen laba sedangkan spesialisasi industri auditor berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Dari variabel yang telah digunakan hanya arus operasi dan pertumbuhan yang berpengaruh terhadap manajemen laba.

G.    Opini
Kelebihan
Hasil dari penelitian ini sudah lengkap dalam menjelaskan satu persatu hasil hipotesis yang telah dilakukan dan sudah membandinngkan dengan penelitian sebelumnya dengan kasus yang sama.
Kekurangan
Pendahuluan tidak menjelaskan dengan singkat dan terlalu mendiskripsikan dengan luas tentang apa yang akan diteliti.
Judul yang kurang sesuai dengan isi, kualitas audit yang harusnya dapat dijelaskan secara detail di dalam isi jurnal tetapi tidak dijelaskan.

H.    Saran
Untuk penelitian selanjutnya, sebaikanya mempertimbangkan unsur manajemen rill bukan hanya fokus pada manajemen laba akrual. Untuk pengukuran kualitas audit sebaiknyandiperluas dengan menambahkan seberapa lama penugasan audit itu diperlukan.

I.       Referensi
JurnalAkuntansidanKeuangan, Vol. 16, No. 1, Mei 2014, 52-62
http://ian171108.blogspot.co.id/2013/12/penentuan-kualitas-audit-berdasarkan.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

assignment: English Practical ( The Impact of Social Media )

Ujian Akhir Semester (Pengauditan)

Akuntansi Manajemen Soal 9-20 halaman 538